Pada era yang sudah berkembang
seperti sekarang internet sudah menjadi hal yang lumrah untuk kita semua.
Berbagai aspek kehidupan sekarang ini tidak pernah lepas dari internet,
berbagai sendi kehidupan mulai ter-cover oleh internet. Informasi, pendidikan serta
bersosialisasi di lakukan menggunkan internet, bagi sebagian orang yang melihat
peluang tersebut memanfaatkan dengan baik hal tersebut dengan membuka bisnis
dengan internet.
Belakangan ini kita sering
menemukan took-toko online yang mulai ramai diisi oleh seller yang menjajakan
barang dagangannya. Munculnya Toko Bagus, Berniaga, FJB Kaskus serta Fans Page
yang bisa kita isi untuk memfasilitasi bisnis online kita. Tapi sebelum
melangkah lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui jenis-jenis buyer toko
online yang sering membuat kesal para seller.
1. Menawar
Dengan Harga Sangat Rendah
Terkadang di
‘lapak’ kita, kita sudah memberlakukan fixedprice atau barang sudah tidak dapat ditawar lagi. Tapi ada sebagian buyer
yang tetap bersikukuh untuk menawar dengan hargayang gila-gilaan hingga
mencapai setengah harga yang ditawarkan.
2. Meminta
Gratis / Diskon Ongkir
Ada saja buyer
yang menginginkan mendapatkan potongan atau gratis dalam pengiriman barang, mungkin ada sebagian
seller yang bisa meng-cover pengiriman jadi mudah untuk memberikan diskon
bahkan memberikan pengiriman secara gratis , tapi lain kondisinya jika memang
sang buyer di luar kota dan membutuhkan jasa pengiriman. Kita analogikan
seperti ini; keuntungan dari barang yang dijual hanya Rp. 10.000,- sedangkan
jasa ongkir mencapai Rp.15.000, bisa kita lihat pasti bukan keuntungan yang
kita dapatkan. Sebaiknya di tempat kita memposting produk kita menyarankan
buyer untuk mencek sediri ongkir di situs resmi jasa pengiriman seperti JNE,
Tiki, FedEx ataupun JHL.
3. Meminta Barang Dikirin Dahulu
Terkadang ada
buyer yang mau barangnya dikirim dulu baru melakukan transaksi pembelian. Di
mana pun, semua toko online dalam dan luar negeri hanya akan mengirim barang
jika pembayaran telah diterima. Kecuali toko memiliki system COD (Cash onDelivery) yaitu kurir toko pribadi (bukan semacam JNE atau POS) mengantar
barang ke alamat dan pembeli membayar barangnya melalui kurir tersebut.
4. Tidak
Berpendirian
Kita akan
menemikan buyer-buyer yang suka berganti-ganti pesanan. Pertama bilang order
model yang ini, tak lama kemudian mengabarkan ganti model yg lain, lalu mengganti lagi warnanya dan tak lama minta
size beda.
5. Curiga
Ada saja buyer
yang mempunyai rasa curiga yang berlebihan, buyer yang seperti “Mas kok gak
nanya alamat lengkapku sih ? “. Padahal alamat lengkap baru akan kita minta
setelah pembayaran diterima. Paling kita minta info kota tujuan pengiriman
untuk ngecek ongkos kirim. Setelah pembayaran diterima kita akan memberitahu
bahwa transfer sudah masuk dan meminta alamat lengkap untuk pengiriman.
6. Membicarakan
Toko Lain
Buyer-buyer yang
suka yang bertransaksi dengan kita terkadang membicarakan tentang toko lain
seperti membandingkan toko kita dengan toko lain ataupun sering
menjelek-jelekan toko lain. Alangkah baiknya bila kita menyingkapinyadengan
bijak agar toko kita tidak di cap negative oleh buyer yang lainnya.
7. Mempermasalahkan
Pengiriman Barang
Ada buyer yang
baru transfer sudah menanyakan nomor resi, buyer yang seperti ini biasanya
tidak mengetahui toko juga perlu waktu untuk mempersiapkan pesanan, seperti
mengambil barang ke gudang, packing, dan perlu waktu untuk membawa ke kantor
pengiriman. Sebaiknya seller segera mengirim nomor resi secepatnya bila tidak
buyer seperti ini akan curiga.
Terkadang akan ada buyer yang sudah booking
barang tapi setelah waktu yang ditentukan belum juga transfer, biasanya hal
seperti ini akan menggangu apalagi bila ada buyer yang serius tidak bisa deal
dengan kita dikarenakan barang yang diinginkan sudah di-book.
0 komentar:
Posting Komentar